Doodle Art Indonesia Main di Offline dan Online

Sabtu, 28 April 2018 - 09:29 WIB
Doodle Art Indonesia...
Doodle Art Indonesia Main di Offline dan Online
A A A
BAGI kalangan pencinta seni, pasti tidak asing dengan doodleart.Ya, seni grafis yang semula menjadi media hiburan hobi saja, kini banyak dijadikan ajang perlombaan unjuk kreativitas.

Salah satu komunitas yang kerap menggelar lomba doodle art adalah Doodle Art Indonesia. Komunitas Doodle Art Indonesia berdiri sejak 7 Februari 2015 dan hingga kini telah ada 60 regional komunitas doodle art di seluruh Indonesia. Komunitas ini bertujuan menjadi wadah dan rumah bagi pencinta doodle art di Indonesia untuk bebas berkarya dan berekspresi.

Seperti kebanyakan komunitas lainnya, Doodle Art Indonesia sering mengadakan acara-acara offline seperti meet up pusat dan regional, workshop,pameran, kolaborasi lintas komunitas, artwork exchange, kontes live doodle,kontes daring, dan Giveaway. Untuk perlombaan doodle art, biasanya komunitas ini mengadakan dalam kegiatan kontes l ive doodle maupun kontes daring.

Kontes live doodle yang diadakan langsung di suatu tempat atau mal ini bertujuan mengasah kreativitas dan kompetisi peserta. Meski dibuat oleh komunitas doodle,lomba ini terbuka untuk masyarakat umum yang tertarik dengan seni doodle.Lomba ini dibagi menjadi dua jenis lomba, yaitu individu dan berkelompok dengan kategori usia anak-anak, pelajar, dan umum.

"Antusiasme peserta tinggi sekali. Bisa mencapai ribuan pendaftar dari seluruh Indonesia. Siapa saja boleh ikut," kata Azalia Paramatatya, founder Doodle Art Indonesia. Keseriusan komunitas menyebarkan virus asyiknya ber-doodle dibuktikan mereka dengan banyaknya lomba yang diadakan.

Beberapa di antaranya May-Art Doodle Contest (2016), Live Doodle Contest (2016), Coloring Doodle Contest (2017), Christmas Joy Doodle (2016), dan Doodle Contest (2017). Tak hanya kompetisi offline,Doodle Art Indonesia juga acap bekerja sama dengan banyak pihak menggelar kontes doodle secara online.

Tidak rumit untuk mekanisme perlombaan secara daring ini. Kontestan cukup mengunggah karya mereka, disesuaikan dengan tema yang diangkat, di Instagram yang disertai hashtag tertentu. Sampai saat ini akun sosmed @doodleartiindonesia memiliki follower hingga 77.800.

Biasanya informasi terkait perlombaan doodle secara langsung maupun daring diinfokan melalui akun tersebut. Kelebihan kontes doodle secara daring apabila dibandingkan dengan kontes secara langsung ialah lebih banyaknya jumlah peserta yang dapat mengikuti perlombaan.

Karena tidak terbatas tempat, jumlah karya, dan pemenang bisa berasal dari daerah mana saja. Mochammad Iqbal Hidayatulloh, cowok Kediri pencinta doodle art, misalnya, sering mengikuti kontes secara daring. Bahkan, tak jarang dia memenangi lomba tersebut.

"Untuk lomba doodle online pernah menang juara 1 di Doodle Art Malang Challenge, Doodle Art Klaten,dan juara 3 di Doodle Art Challenge yang diadakan regional Tangerang. Biasanya untuk tema mengangkat adat istiadat daerah penyelenggara," katanya. Meski dilakukan secara online,penilaian juri tidak sembarang atau asal pilih.

Banyak aspek yang menentukan pemenang dari lomba doodle art secara daring. "Penilaiannya dilihat dari kesesuaian tema, kerapian, dan kreativitas. Kami selalu sebutkan di syarat dan ketentuan kalau setiap desain adalah tanggung jawab masing-masing seniman. Kalau sampai desain yang terpilih ternyata bermasalah, itu tanggung jawab dari senimannya," kata Azalia. (Asep Ricky Subagya/GEN SINDO/Universitas Negeri Jakarta)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0453 seconds (0.1#10.140)